Rabu, 16 Agustus 2017

72thn Indonesia



72thn Indonesia
oleh: rhikardus asa
Hasil gambar untuk gambar bendera merah putih berkibar 72 tahun 2017

Hari ini adalah hari ulang tahun NKRI (Negara kesatuan republic Indonesia) 72 tahun menjadi Negara, 72 tahun persatuan ini terawat dan 72 tahun menjadi Indonesia dan 72 tahun kita telah merdeka terlepas dari kungkungan para penjajah, Happy birts day my Indonesia.sedikit mengutip artikel salah seorang teman saya bahwa angka dari 72 ini jika kita samakan dengan umur seorang manusia tentu ini adalah angka   yang sangat tua dan kesannya adalah dewasalah sudah indonesia. 

Genealogi dari kata tua jika ukurannya adalah manusia berarti sudah memasuki masa kepikunannya sehingga dengan pandangan yang seperti itu oknum-oknum koruptor dan kapitalis bisa leluasa dalam menjalankan rencana mereka.kapitalis mulai menggerogoti sendi-sendi bangsa ini dengan sistemnya dan para koruptor semakin merajalela.

Dan akhir dari kebejatan cerita mereka adalah rakyat korbannya,hal ini kita ibaratkan seperti ada sepasang kekasih homo yang berkonflik karna merampas keuntungan dan korbanya adalah seorang buruh wanita. Daripada hidup dalam penindasan lebih baik mari kita wujudkan pancasila yang sosialis.

Adakah kebijakan yang lebih tegas lagi agar kapitalis merinding membawa sistemnya yang tdk berpancasila itu mengganggu ketentraman kita? Adakah kebijakan yang mampu membuat anjing-anjing penjilat koruptoor bertobat dan takut ????

Terimakasih para pahlawanku jasamu selalu kami kenang,darah yang kau tumpahkan,nyawa yang kau taruhkan demi kebebasan kami sehingga hari ini kami bisa mengatakan bahwa kami adalah bangsa yang merdeka.banyak cerita yang kau buat,dan dari semua cerita yang kau buat  yang kami ketahui hari ini adalah yang sudah diceritakan dan tidak kami ketahui adalah yang disembunyikan rezim.

Maksud dari yang disembunyikan rezim diatas adalah kasus-kasus yang tak pernah terungkap seperti kasus yang terjadi kepada  seorang aktivis HAM yaitu MUNIR yang sampai hari ini siapa pelakunya tidak pernah kita ketahui. MUNIR seorang pejuang HAM meninggal pada tahun 2004 beberapa tahun yang silam karena diracun, oleh siapa yang tak mampu menyeret actor utamanya,kenapa, tdk kita ketahui dan akhirnya hanyalah sebuah nama dalam sejarah dan siap dimakankan kepada penerus-penerus bangsa ini.

Dan yang berikutnya lagi adalah kasus terbunuhnya seorang buruh wanita PT.Catur Putera Surya Porong Jawa Timur. Meninggal pada tahun 1994 ia adalah seorang aktivis yang membela hak-hak buruh, namun hasil akhirnya meninggal karena dibunuh.entah itu bagian dari permainan mereka yang merasa bahwa kupingnya merah karna takut dengan tidak enaknya makanan didalam jeruji besi sehingga kasus tersebut diseting begitu rapi sehingga sampai hari ini entah kemana kasus itu tak lagi disiulkan oleh media. 

Mereka yang berangkat ke parlemen dengan menggunakan paspor hak rakyat,namun pergi tanpa jejak tanpa berpikir bahwa rakyat sedang ditindas oleh system kapitalis yang sengaja dibukakan pintu oleh mereka sendiri hanya karena hasrat,72 tahun Indonesia bebas dari penjajah-penjajah luar namun Indonesia belum bebas dari penjajah-penjajah lokal. 

Setiap orang menggunakan haknya untuk berpolitik namun karna selalu dikejar oleh hasrat, sehingga membutakan anak manusia untuk bertindak keji,menindas sesama.Politik yang sesungguhnya mengutamakan keadilan untuk kesejatraan masyarakat,bukan berkhianat kepada masyarakat dan berbalik kepada sekelompok orang demi keuntungan, ini di sebabkan karena mereka tidak mengerti bagaimana berpolitik secara akal sehat demi keadilan dan kesejatraan masyarakat Indonesia.

Dalam bidang ekonomi seperti yang dikatakan wakil presiden pertama bangsa ini dalam bukunya Demokrasi kita Bpk.Mohammad Hatta : Disini ternyata,bahwa dalam hal perekonomian tidak ada sama rasa sama rata.semuanya dikusai oleh kaum pemodal yang jumlahnya hanya sebagian kecil saja dari rakyat.

 Dan dalam tulisannya itu ia juga menyampaikan bahwa : dengan capital yang bertumpuk ditangan mereka, mereka akan menguasai jalannya produksi,penghasilan masyarakat,dan sumber hidup kaum buruh,berdasarkan kekuasaan capital itu maka ia akan mendapatkan pengaruh yang besar terhadap politik Negara.

Hal ini adalah salah satu bentuk penindasan modern bagi Indonesia yang dilakukan kapitalis yang tak bisa kita biarkan dan inilah yang disebut dengan system kapitalis,jika telah menguasai hajat hidup orang banyak khususnya mayoritas bangsa Indonesia yang sudah berusia 72 tahun ini tentu akan berpotensi pada penindasan.

Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya penindasan yang tidak manusiawi marilah kita gotong royong runtuhkan kapitalisme, tolak imperialisme, save pancasila,wujudkan sosialisme. Tentu dari situlah kesejateraan berpihak pada kita,pemerataan kebutuhan kita dapatkan ,tidak ada yang lebih kaya dan lebih miskin, akan tetapi sama rasa sama dapat.

Jumat, 11 Agustus 2017

Petani yang Malang

agustus 11-2017.newrikardus.blogsspot.com

oleh: Rhikardus Asa

Malam yang panjang meyakinkanku sebagai petarung lahan dalam indahnya mimpiku,nyamannya tidur panjangku menyambut pagi dan memberikan kesempatan pada ganasnya siang yang penuh kebohongan.

 Hasil gambar untuk gambar petani mencangkul
Untuk menikmati hangatnya mentari pagi,seperti biasa yang dilakukan para penggarap lahan seperti aku melaksanakan ritual pagi,secangkir kopi disuguhkan dan sebatang rokok kulinting dari kulit jagung demi memuaskan hasratku,melambangkan lelaki sejati penguasa lahan.
Begitu mesrah aku dan suasana pagi ,seperti tidak rela melepaskan hangatnya pagi kepada pangkuan siang yang penuh histori kepalsuan.kepalsuan yang nyata yang diatur sedemikian rupa sehingga begitu riil didepan mata. Apalah daya hidup sebagai penggarap lahan yang ditindas habis-habisan oleh system yang memperistrikan kapitalis, akan lebih bagus aku hidup tanpa ada pejabat yang memerintahku dari pada yang kupilih menjadi pejabat hanya sibuk menghisap semua yang aku punya.
setiap 5 tahun sekali mereka datang memohon agar aku memilih mereka menjadi pelayan untuk memerintahku sampai akupun bingung siapa yang harus aku pilih untuk menjadi pelayanku.hahaha. . . . menjadi pelayan saja harus banyak rugi,apa istimewanya aku.yang baru mulai sibuk melempar uang mencari keberuntungan seperti sedang berjudi di meja judi, menebar pesona yang penuh kemunafikan dan yang lama mulai rajin bekerja agar bisa bertahan selama dua periode, walaupun buruknya bus yang di pesan dari cina hasil kesepakatan dengan pria bermata sipit.
Keadaan yang aku lalui dengan penuh darah,berjuang melawan ganasnya mentari, siang seperti mencabukku dengan panas teriknya , aku seperti dihukum ditanahku sendiri.tanah ini adalah tanahku namun kenapa aku masih diperbudak ditanahku sendiri,apakah mereka yang aku pilih kemarin telah menjualku dan hanya menjadikan aku sebagai tunggangan menuju kekayaan ,,?oh TUHAN…..apa yang sudah dilakukan mereka yang menjabat dari suaraku. Apakah aku salah menentukan pilihanku.pilihanku benar dikarenakan aku tergiur dengan janji manisnya yang memesan surga untukku sehingga aku sekarang terlihat bagaikan orang bodoh yang merindukan surga,naïfnya aku mempercayai kebohongan yang menjanjikanku akan dunia surgawi.
Tanah ini milikku tapi kenapa aku tak pernah sejahtera ada apa sebenarnya system dalam rezim ini,aku tidak pernah ingin untuk menjadi kaya tapi yang aku inginkah hanyalah kesetaraan,sama dapat sama rasa, kebenaran,kejujuran dalam melayani kami karna apalah arti kekayaan bagi aku sebagai petani penggarap lahan.
Aku penggarap lahan pergi pagi dan pulang petang tapi semuanya disedot habis oleh mereka yang berduit,kadang aku menyalahkan rezim bahwa rezim ini bukan rezimnya rakyat tapi rezimnya kapitalis.aku pernah berniat untuk mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi, permainan apa yang sedang dimainkan oleh mereka yang aku jadikan pejabat ditanahku,namun sia-sia karena semuanya dikendalikan oleh mereka yang sedang tenar karena banyak uang dari hasil pajakku yang sedang mereka nikmati dalam rezim yang penuh dusta.
Senyum manis mereka yang kupakaikan jas sehingga kelihatan public mereka adalah pejabat yang mengatas namakan hakku menghipnotisku dalam suatu kepalsuan yang membuatku begitu nyaman dalam fase kapitalis ini,mereka menyihirku dengan berbagai kebohongan sehingga aku terlena dalam buaian pemilik modal. Aku tertidur begitu pulas dalam buaian kapitalisme yang diayunkan oleh para pejabat-pejabatku sendiri, aku tertidur seperti bayi yang diayunkan dalam ayunan elit sampai aku tak sadar bahwa aku sudah tidak minum susu dari ibuku lagi,tetapi dari seorang ibu berkulit putih, bermata sipit dari cina hasil kesepakatan kawin kontrak dengan pemerintahan rezimku,sehingga ketika aku besar nanti akulah salah satu budaknya karena telah terlanjur minum air susunya.aku diayun dengan penuh manja untuk meniduriku,lagu ninabobo yang dimainkan mereka begitu terdengar ditelingaku dan membuatku terlena sampai aku tertidur begitu lama sehingga nanti aku sadar dari tidurku,mereka telah kokoh tak bisa digoyahkan lagi ,dan merasa bahwa semua telah berubah,berubah dalam sekejap dan aku sudah tak punya apa-apa lagi.
Iblis apa yang telah menyihir keadaan ini merubah semuannya menjadi berubah dalam sekejap,namaku telah dihapuskan oleh rezim,aku telah tiada,mati rasa tubuhku karena begitu lama tertidur,sampai melangkahpun kakiku kaku  tak mampu dan ternyata surga yang dijanjikan itu bukan milikku tapi milik sang pemilik modal dan deritalah yang aku dapatkan nerakahlah surgaku,tangisan senyumku,sakit hatilah  kebahagiaanku.
Rasanya aku ingin berlari meninggalkan keadaan yang penuh dusta  ini, mencari tempat yang paling tinggi lepaskan suaraku dari bukit hingga suaraku menusuk hati para revolusioner agar mereka datang menolongku,dalam hatiku semoga mereka tidak tuli untuk mendengarkanku. Akulah manusia kelam yang tersisihkan oleh ganasnya rezim,mereka harus menerima apa yang aku dendamkan,dan dendam ini akan kusimpan hingga menjadi hasrat yang terus menggenjot semangatku,membutakan mata hatiku yang membuatku memandang bahwa meruntuhkan kapitalis,menolak imperialism,save pancasila merupakan suatu kebutuhan pokok yang tak mampu aku hindarkan.

Selasa, 08 Agustus 2017

Ulang Tahunku


Agustus,09-2017

oleh : Rhykardus Asa



Hari ini adalah hari dimana aku mengenang kembali hari pertama kali aku dikenalkan dengan dunia oleh kedua orang tuaku,aku diberikan napas kehidupan oleh yang MAHAKUASA untuk menikmati alam ciptaanNYA.

Hari demi hari kulewati, pelan tapi pasti,tajamnya kerikil-kerikil jalanan membuatku semakin dalam mamaknai pahitnya hidup,banyaknya tikungan dalam perjalanan membuatku semakin mengerti arti dari napas yang aku hirup.

kadang ditengah perjalananku banyak persimpangan yang membuatku sering merasa kesulitan untuk menjatuhkan pilihan,namun dari persimpangan-persimpangan ini mengajarkanku menjadi sosok yang dewasa karena dari sanalah aku belajar membuat keputusan, memilih, jalan mana yg hendak aku lalui.

Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru,Karena aku akan membuka lembaran baru,Untuk sisa jatah umurku yang baru kedepannya,dan resolusiku adalah menjadi orang yang tenang, tenang menggunakan emosi dan kesadaran jiwa,bukan kesadaran fisik donaturku dalam menyelesaikan masalah yang sering kali membuyarkan dan membuatku dinilai tidak bermoral.

Trimakasih untuk semuanya ayah aku takkan mampu membalas semua kebaikanmu tapi aku akan selalu berdoa agar engkau selalu diberikan kesehatan dariNYA

Tanpa aku sadari waktu menyeretku begitu pelan meninggalkan masa kecilku sehingga alarm waktu berbunyi pada hari ini 9 agustus 2017 mengingatkanku bahwa aku sudah bukan anak kecil lagi,sudah saatnya aku mengekspresikan kedewasaanku.

Terimakasih Tuhan engkau telah mengirimkan aku seorang pahlawan yang tidak ada gantinya sampai kapanpun, yaitu Ayahku.Ayah adalah pendidik yang memberikan contoh kepadaku bahwa dalam menjalankan hidup kita harus semangat dan selalu bersyukur untuk apa yang kita terima.

Ayah adalah pria yang selalu mendahulukan kebahagiaanku diatas kepentingannya, Karena kebagaian seorang ayah adalah ketika mampu melihat anaknya bahagia. Kasih sayang seorang ayah adalah sama dengan kasih sayang seorang ibu,Seorang ayah menginginkan agar anaknya dapat lebih baik dari dirinya. Agar anaknya tidak susah seperti apa yang dirasakan dan dijalaninya.






Senin, 07 Agustus 2017

Harapan Kosong





Waktu usiaku 9 tahun, aku mulai diajarkan oleh guruku tentang bagaimana wajah Indonesiaku. Kata guruku saat itu “Nak, Indonesia sangat kaya akan alamnya, budayanya, agamanya, dan bahasanya. Kita juga banyak uang karena pejabanya sungguh-sungguh bekerja demi rakyat”. Dengan kepolosanku saat itu aku sangat bangga mendengarnya.

Dengan sedikit berlagak dewasa aku mulai berpikir bahwa suatu saat aku dewasa nanti aku akan bekerja keras demi menafkahi keluarga kecilku, anak-anak ku, juga istriku, ditanhku yang subur dan kaya raya ini, hidu damai dan tenteram ditengah perbedaan suku, budaya, agama, dengan memiliki pejabat-pejabat yang mementingkan kepentingan rakyatnya.

Seiring berjalannya waktu usiaku semakain bertambah, akupun beranjak dewasa, rasa bangga yang dulu melekat pada diriku seola menimbulkan banyak pertanyaan, perlahan-lahan rasa bangga itu mulai memudar dengan melihat realita kehidupan yang semakin hari semakin membuatku menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu.

Aku menemukan satu kenyataan bahwa sebenarnya tanah yang dulu diceritakan waktu itu ternya kini sudah tandus, karena banyk industri yang berdiri diatasnya, pejabat-pejabat yang dulu katanya benar-benar adil, entah kemana negeri ini ribut tidak ada habisnya seperti anjing sedang berebutan tulang daging didekat bak sampah milik restoran mewah.

Kadang aku merasa bahwa mungkin guruku salah mengajarkan aku tentang semua yang dulu pernah diceritakannya, kekayaan yang diceritakan waktu itu dimana sehingga rakyatnya banyak miskin, keadilan itu dimana sehingga rakyat kecil yang dihukum terus dibalik jerui besi, sedangkan pejabatnya di dihukum dirumahnya sendiri, bebas keluar masuk tanpa ada penghalang.

Tuhan, jika lahir adalah pilihan lebih baik aku memilih untuk tidak dilahirkan dinegeri yang penuh dengan kebobrokan, penuh dengan kemunafikan, penuh denga orang-orang serakah, penuh dengan pejabat-pejabat yang najis, senang diatas penderitaan orng lain.

Tuhan, di tengh keadaan yang penuh dengan sandiwara ini aku mohon lindungilah negeriku dari tangan para pencuri, tangan para perampok, dan jika kedamaian dan keadilan adalah taruhan maka ambillah nyawaku, sebagai taruhannya agar negeriku bisa adil dan damai.

harapan kosong

Harapan Kosong

August 07, 2017   rhykardus.blogspot    Oleh: Rikardus Asa. Waktu usiaku 9 tahun, aku mulai diajarkan oleh guruku tentang bagai...